Paper bag telah menjadi kantong serbaguna masa kini dengan citra ramah lingkungan. Hal ini seiring dengan tuntutan dunia untuk bumi yang lebih baik. Fakta sampah plastik yang memenuhi laut, ditemuan dalam perut hewan laut, hingga tumpukan sampah menggunung di daratan, menjadi perhatian khusus seluruh dunia.

Definisi Paper bag

Paper bag adalah kantong sederhana yang terbuat dari berbagai jenis kertas, sebagai kantong dengan fungsi untuk membungkus dan membawa barang. Semakin modern zaman, semakin kreatif pula para manufaktur hingga pengguna dalam memberikan nilai tambah pada sebuah kantong kertas.

Paper bag menjadi solusi atas konsumsi berlebihan kantong plastik sekali pakai. Perilaku langsung membuang kantong plastik setelah satu kali dipakai, ditambah sulit terurainya sampah plastik yang butuhkan puluhan hingga ribuan tahun, menjadikan kantong kertas sebagai solusi terbaik. Sifat bahan kertas yang hanya butuh waktu 30 hari di tanah untuk terurai, menjadi keunggulan utama.

Sejarah Singkat Paper Bag

Dikutip dari berbagai sumber, tas kertas pertama dibuat di tahun 1840 di Bristol, Inggris untuk keperluan komersial. Di tahun 1852 mesin pembuat tas kertas pertama kali dipatenkan di Amerika Serikat oleh Francis Wolle. Selang beberapa tahun, di tahun 1870 seorang wanita bernama Margaret Knight secara otodidak menciptakan mesin yang dapat memotong dan melipat kantong kertas. Penemuannya dipantenkan.

Kantong plastik hadir di dunia karena kepraktisannya. Bahkan kantong plastik di Amerika Serikat mampu menggeser kepopuleran kantong kertas di tahun 1990. Walaupun timbul dampak negatif, plastik masih menjadi pilihan di banyak negara saat ini.

Sampah Plastik di Dunia

Kantong plastik awalnya berkonsep ramah lingkungan, dan dibuat tahun 1959 oleh Sten Gustaf Thulin. Dengan tujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya yang langka, kantong plastik dibauat dengan maksud dapat dipakai berulang kali. Karena kepraktisannya, semakin ditemukannya sampah plastik di laut sejak 1960-an. Faktor lain, energi yang besar dalam pengolahannya dan bahaya pestisida, maka plastik dipandang negatif. Tahun 1970-an dunia kembali galakkan penggunaan barang ramah lingkungan, termasuk kantong kertas.

World Population Review menghitung kira-kira 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton plastik masuk ke laut. Dan laporan tahun 2021, lima negara Asia menjadi penyumbang limbah plastik ini. Mari lihat data di bawah ini :

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/11/12/10-negara-penyumbang-sampah-plastik-terbanyak-ke-laut-ri-peringkat-berapa

 

Indonesia ada pada peringkat 5, dan sampah plastik adalah sampah kedua terbesar setelah Sisa Makanan sebanyak 8 juta ton . Plastik menyumbang 3,6 juta ton dari total 19,45 juta ton sampah Indonesia. Sampah kertas dan karton menjadi sampah yang besar juga, sebanyak 1,6 juta ton menjadi penyumbang sampah di Indonesia. Namun karena kemampuan terurai secara alamiah dalam waktu bulanan saja, sampah kertas dan karton dinilai tidak membahayakan bumi.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/09/ri-hasilkan-19-juta-ton-timbulan-sampah-pada-2022-mayoritas-sisa-makanan

 

Aturan plastic ban di berbagai negara
Plastik sekali-pakai (single-use plastic) pada awalnya dibuat dengan tujuan kepraktisan dan lebih higienis. Namun pada akhirnya tidak terbendung dan membahayakan lingkungan. Ukuran plastik yang besar seperti kantong, botol dan lainnya membahayakan kehidupan laut, seperti termakan ikan, menjerat lumba-lumba, melukai terumbu karang dan lainnya.

Yang cukup membahayakan adalah microplastic, yaitu plastik dengan ukuran kurang dari 5mm, yang cukup destruktif. Mengapa? Plastik yang tidak bio-degradable berubah menjadi partikel kecil. Tapi partikel ini tidak hancur sepenuhnya, terbawa aliran sungai, hanya di laut, terbang di udara dan termakan hewan, dan berakhir di pencernaan manusia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan tahun 2019 sudah 180 negara berkomitmen untuk mengurangi plastik di lautan.

Berikut negara-negara yang secara tegas melakukannya :

  1. Amerika Serikat
    Tahun 2015, Amerika Serikat melarang plastic microbeads (plastik berukuran 10 micrometer hingga 1 milimeter) pada kosmtetik dan personal care. Beberapa negara seperti Inggris, Kanada dan Selandia Baru melakukan hal yang sama.
  2. Australia
    Di beberapa negara bagian, ada denda berat bagi toko retail yang menyediakan kantong plastik.
  3. Mexico
    Di Mexico City, larangan plastik diatur oleh undang-undang. Perusahaan yang memproduksi kantong plastik dilarang menyuplai ke Mexico City.
  4. Kanada
    Infrastrukstur untuk mengurangi sampah plastik diperkenalkan. Kanada sadar akan bahaya plastik, dan mencegahnya agar anak-anak ketika bermain di pantai tidak melihat sampah plastik di pasir.
  5. Thailand
    Temuan berbagai hewan dengan sampah plastik di perutnya, lalu pemerintah Thailand membuat larangan kantong plastik sekali-pakai. Hal ini dimulai dari toko-toko besar dan supermarket.
  6. Uni Eropa
    Sejak 2018, Uni Eropa melarang plastik sekali pakai termasuk Styrofoam dan sedotan plastik sekali pakai. Dan produsen plastik beralih menggunakan bahan 30% konten daur ulang.
  7. Rwanda
    Setelah peristiwa genosida tahun 1990, pemerintah berfokus pada perlindungan lingkungan. Hukuman atas pembuatan, impor, penjualan hingga penggunaan tas sekali pakai sangat tegas berlaku.
  8. Kenya
    Sebelum 2017, sepuluh juta kantong plastik digunakan di supermarket di Kenya. Dan hasilnya, banjir di mana-mana karena sampah menyumbat saluran air. Saat ini negara Afrika sebagai benua dengan negara terbanyak yang memberlakukan larangan plastik.
  9. Britania
    Inggris bersama Wales dan Irlandia Utara menerapkan biaya kantong di supermarket dan toko besar. Dan kebijakan plastik sekali pakai berlaku, termasuk sedotan plastik, cotton buds. Pemerintah Wales menargetkan nol limbah pada 2050, menghapus plastik dan menjadi pemimpin daur ulang di dunia.
  10. Bangladesh
    Tahun 2002 adalah menjadi awal larangan kantong plastik di Bangladesh. Ini dipicu oleh banjir besar-besaran yang merendam dua per tiga wilayah Bangladesh. Selain itu, seorang ilmuwan juga menciptakan serat tanaman menjadi karung goni menggantikan plastik.
  11. Indonesia
    Pemerintah berjanji pada 1 Januari 2030 melarang secara penuh penggunaan plastik sekali pakai secara nasional. Plastik berupa saset, sedotan, kantong belanja, wadah hingga alat makan sekali pakai yang terbuat dari plastik benar-benar dilarang.

Kota mana sajakah yang telah menerapkan larangan atau minimal pembatasan plastik sekali pakai?

– Jakarta
– Denpasar
– Banjarmasin
– Balikpapan
– Bogor
– Surabaya
– Semarang
– Bekasi

Paper bag menjadi trend

Seiring dengan larangan plastik sekali pakai di berbagai kota, di berbagai negara, masyarakat diberikan pilihan plastik sekali pakai. Khususnya kantong belanja yang paling banyak digunakan saat ini, sangat mudah sekali menemukan kantong belanja yang mengusung tema ramah lingkungan. Produk kantong belanja paling mudah ditemukan adalah :

– Kantong plastik biodegradable
– Tas spunbond
– Paper bag / kantong kertas

Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kantong di atas. Baik dari sisi harga, kekuatan, ketahanan dalam waktu yang lama, hingga kemampuan untuk hancur secara alamiah di alam. Masyarakat diberikan pilihan sesuai dengan kebutuhannya. Kebiasaan dari plastik sekali pakai dapat diubah ke kebiasaan yang lebih ramah lingkungan dengan tas kertas, ataupun kantong lainnya untuk melindungi bumi dari sampah dan polusi plastik.

Share: